Menyambut Ramadhan, Warga Gresik Gelar “Bari’an”
Jumat, 21 Agustus 2009 19:14 WIB Posts by: Sugeng Wibowo Kategori: Berita Terkini, Surabaya Raya
GRESIK SURYA Online - Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, ratusan warga Gresik, Jawa Timur (Jatim), menggelar tardisi “Bari’an” atau sedekah bumi di makam Nyi Ageng Ratu Ayu Kukusan Binti Ainul Yakin yang satu kompleks dengan Makam Sunan Giri.
Menurut kepala desa (Kades) setempat, Muhammad Ajir, Jumat (21/8), Bari’an adalah tradisi yang bertujuan untuk mencari berkah di bulan puasa, selain itu untuk mengingat ketokohan Nyi Ageng Ratu Ayu Kukusan Binti Ainul Yakin yang merupakan puteri kedua Sunan Giri yang dinilai berjasa dalam menyebarkan siar Islam.
Bari’an sendiri diambil dari bahasa arab yang artinya barokah, tujuannya untuk mendapatkan barokah dalam menyambut bulan Ramadhan, supaya bisa menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas,” kata Ajir menjelaskan.
Ritual di kompleks Makam Sunan Giri di atas bukit kapur Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas itu diawali dengan pemukulan kentongan pertanda dimulainya pelaksanaan Bari’an. Dengan membawa nasi tumpeng dan berbagai hasil bumi, ratusan warga mulai anak-anak hingga orang dewasa melafalkan puji-pujian ayat-ayat suci Alquran, sambil berjalan kaki sejauh satu kilometer dari kantor desa menuju makam.
Setiba di pelataran makam, sesajian itu diletakkan di sekitar Makam Nyi Ageng Ratu Ayu Kukusan, sambil bersama-sama membaca shalawat.
Masruri (43) warga desa setempat mengatakan, tradisi ini hampir setiap kali diikutinya menjelang bulan puasa. “Saya bersama ketiga anak saya selalu menyempatkan diri untuk mengikuti “bari’an”, kalau tidak melaksanakan serasa ada yang kurang,” katanya.
Sementara menurut Kepala Dinas Pariwisata Gresik, Mighfar Syukur, ritual Bari’an sudah berlangsung secara turun-menurun, setiap menyambut datangnya bulan Ramadhan. Warga setempat pun sampai saat ini masih terus mempertahankan tradisi ini.
“Kami berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan, selain untuk mencari berkah, juga untuk mengingat perjuangan para wali dalam menyebarkan siar Islam di Jawa,” katanya. ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar